Kamis, 10 Maret 2016

Anak Tidak Makan Siang, Apa yang Terjadi?

Anak Tidak Makan Siang, Apa yang Terjadi?

 
MEGA389 Makan pada pagi, siang, dan malam itu penting apalagi bagi anak-anak yang sedang dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan. Sayangnya ada sekitar 7-20 persen dari 4.800 anak yang tidak makan siang, paling tidak seminggu sekali.

Padahal ketika anak tidak makan siang hal ini menyebabkan kebutuhan vitamin dan mineralnya kurang. Anak-anak yang tidak makan siang cenderung kekurangan Vitamin A, D, E, dan K serta beberapa mineral penting.

Selain itu, anak-anak yang tidak makan siang ternyata mengonsumsi protein, serta dan lemak total lebih sedikit. Sementara asupan gula dan lemak solid tidak berbeda dengan anak-anak yang makan siang.

"Secara umum, makan siang itu penting karena kebutuhan nutrisi terpenuhi terutama Vitamin A dan D. Lalu mineral seperti kalsium, fosfor, dan magnesium yang penting bagi tulang. Serta asupan serat," terang salah satu peneliti Alison Eldridge of the Nestle Research Center di Swiss, Alison Eldridge.

Ketika anak tidak makan siang, hal ini membuat mereka jadi banyak makan camilan. Lalu pada malam hari makanan yang dikonsumsi jadi banyak. Hal ini malah membuat anak memiliki berat badan berlebih.

Dari data National Health and Nutrition Examination Surveys 2009-2010 dan 2011-2012, peneliti menemukan sekitar 7 persen anak usia 4-8 tahun yang tidak makan siang. Persentase terus bertambah seiring meningkatnya kelompok usia.

Rata-rata anak kecil tak makan siang di akhir pekan. Lalu anak perempuan usia 9-18 tahun di hari-hari biasa.

Pentingnya asupan nutrisi dari makan siang, peneliti meminta peran aktif orangtua dalam mengajarkan kebiasaan makan sehat demi kehidupan yang lebih sehat.

"Orangtua memiliki peran penting sebagai role model dalam mengajarkan makan sehat. Dengan cara membiasakan makan-amankan beragam bernutrisi serta rutin makan," terang Eldridge. 


SHARE THIS

Author: