Potongan Tubuh Sandera Ditemukan
MEGA389 : SULU - Markas kelompok Abu Sayyaf di Patikul dan Talipao, Provinsi Sulu, kemarin dibombardir oleh pasukan Elite Filipina dengan dukungan tank howitzer dan serangan udara. Sebanyak 14 orang anggota Abu Sayyaf tewas.
Di sebuah kemah di markas kelompok militan Filipina ini, tentara menemukan potongan tubuh sandera asal Kanada, John Ridsdel, yang dipenggal beberapa hari lalu. Potongan kepala Ridsdel sudah ditemukan lebih dulu di Distrik Bayug, Talipao, Provinsi Sulu, Filipina, sekitar pukul 08.00 waktu setempat.
"Sebagai hasilnya, kami berhasil menduduki kemah penyanderaan sebelumnya. Di sana, kami menemukan bagian tubuh Ridsdel," ujar juru bicara militer Filipina Kolonel Noel Detoyato seperti dilansir situs berita Inquirer.
Menurut Noel Detoyato, informasi tentang tewasnya 14 teroris Abu Sayyaf itu diperoleh berdasarkan laporan yang diterima oleh militer Komando Mindanao Barat dari warga sipil.
Diakui bahwa serangan ke kubu Abu Sayyaf digencarkan setelah sandera asal Kanada, John Ridsdel (68), dieksekusi pada Senin malam lalu. Serangan itu juga menindaklanjuti perintah Presiden Filipina Benigno Aquino III agar militer Filipina melakukan perang habis-habisan terhadap Abu Sayyaf.
Dalam penyerbuan ke kubu Abu Sayyaf, selain tembakan artileri, markas Abu Sayyaf juga dihujani bom dari helikopter MG 520 Defender, helikopter Huey dan pesawat militer ringan OV-10 Bronco.
Namun diakui meski telah menewaskan 14 teroris Abu Sayyaf, militer Filipina tidak menemukan jasad para militan bersenjata itu. Detoyato mengatakan serangan yang dimulai sejak hari Sabtu lalu juga ditargetkan terhadap pada veteran komandan Abu Sayyaf; Radullan Sahiron.
TNI Siap-siap
Sementara itu, dalam waktu dekat ini, pasukan TNI tidak akan masuk wilayah Filipina untuk operasi pembebasan ABK yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf.
Pasukan TNI sejauh ini masih menahan diri karena menghormati undang-undang Filipina yang tidak membolehkan pasukan asing masuk dalam operasi militer dalam negeri mereka.
Mabes TNI tetap mendorong upaya diplomasi yang sedang dilakukan pemerintah serta menghimpun informasi intelijen.
"Pemerintah terus melakukan upaya. Mari kita tunggu saja," kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, usai membuka acara Latsitarda Nusantara 2016 di Stadion Depati Amir Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (27/4) lalu.