Selasa, 17 Mei 2016

Tersangka Tak Pedulikan Rintihan Minta Ampun Enno Saat Memperkosa dan Memasukkan Gagang Pacul

Tak Hiraukan Rintihan Minta Ampun Enno Saat Memperkosa Dengan Gagang Pacul

 
MEGA389 : TANGERANG - RA yang masih berusia 15 tahun dan masih duduk dibangku SMP di Tangerang, ini tak memberi ampun rintihan korban ketika melakukan kejahatan seksual terhadap Enno Farihah, di Mes Karyawan, PT Polita Global Mandiri, Kamis (12/5/2016) malam.

Dibantu dua teman bejatnya masing-masing R alias Dayat dan IP alias Bogel, RA kemudian menyudahi aksinya dengan menancapkan gagang pacul ke organ intim sang korban.

Saat itulah korban menghembuskan napas terakhirnya. Ketiga pelaku kemudian meninggalkan korban kembali ke rumah masing-masing.

RA ditangkap polisi pada Minggu (15/5) subuh di rumahnya di Gang Mushala, Jatimulya, Kosambi, Tangerang. Tanpa perlawanan, RA digelandang ke kantor polisi.

Dari informasi pelaku inilah kemudian polisi menangkap dua teman bejatnya yakni R alias Dayat (R) dan IP (IP) Bogel.

Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Sutarmo menyebutkan bahwa Eno Farinah sempat diperkosa tiga tersangka secara giliran sebelum dihabisi.

Ketiga manusia bejat itu  juga mengaku bahwa karyawati PT Polita Global Mandiri itu masih dalam kondisi hidup ketika diperkosa dan di gilirin.

Eno tewas setelah seorang pelaku menancapkan gagang pacul sedalam 60 cm ke bagian tubuh korban.

Menurut Sutarno, awalnya, manusia bejat ini mengaku ingin membunuh Enno dengan pisau.
Namun, karena yang didapati pacul, maka benda itu yang akhirnya digunakan tersangka untuk menghabisi korban.

Tersangka bejat, RA yang masih siswa SMP ini, disebut-sebut sebagai keksasih Enno. Menurut polisi tersangka RA mengakui ketika dirinya melakukan penyiksaan, korban sempat minta ampun dan merintih kesakitan.

Begitu pula ketika dirinya memasukan gagang pacul, korban masih merintih sebelum akhirnya meregang nyawa.

Menurut pengakuan RA, ketika dia datang ke mes tempat Enno menginap, suasananya cukup romantis.

Dia sempat bercumbu dengan Enno.
Namun karena Eno tidak mau diajak hubungan lebih jauh lagi, RA kecewa kemudian keluar rumah.

Pemerkosaan dan pembunuhan yang diduga dilakukan oleh ketiga pelaku yakni Rar alias Arif, Ral alias Alim, dan IH alias Ilham terhadap karyawan pabrik PT Polyta Global Mandiri, Enno Farihah, tergolong sadis dan biadab.

Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan pelaku, pembunuhan yang dilakukan di kamar Enno yang terletak di mess karyawan di Jalan Raya Peranacis Pergudangan 8, Dadap, Kosambi, Kota Tanggerang, Banten tersebut ‎di luar batas kemanusiaan.

"Luka sangat dalam, pembunuhan biadab dan sadis," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya, kombes Krishna Murti, Selasa (17/5/2016).

Berdasarkan hasil autopsi, sejumlah luka ditemukan di tubuh gadis berusia 19 tahun asal Serang, Banten tersebut.
Diantaranya yakni luka robek di bagian hati hingga kebagian atas, luka robek di bagian paru-paru hingga ke bagian atas tubuh, pendarahan di rongga dada, luka di bagian kemaluan, dan luka di kedua (maaf) payudara korban.

"Akibat gagang pacul masuk 90 persen ke tubuh korban," kata Krishna.
Selain itu di tubuh Enno yang baru bekerja enam bulan di pabrik plastik tersebut ditemukan luka sayatan di bagian pipi sebelah kanan dan patah tulang leher serta luka dibibir akibat benda tumpul.
"Dilakukan oleh pelaku dengan peran berbeda-beda," katanya.

Menurut Krishna dugaan sementara kematian Enno diakibatkan oleh gagang pacul yang masuk ke dalam tubuh.
Berdasarkan pengakuan tersangka pembunuhan saat dibekap, Enno masih bernapas dan bergerak

"Dugaan sementara karena itu tadi gagang pacul masuk ke dalam," paparnya.

Tersangka Tak Pedulikan Rintihan Minta Ampun Enno Saat Memperkosa dan Memasukkan Gagang Pacul

SHARE THIS

Author: